Tips Trik Nyekripsi

       

  
 Hai, readers. Jumpa lagi dengan saya di blog tercinta. Kali ini saya akan berbagi tentang segala sesuatu tentang skripsi, dari nentuin topic hingga waktu hari H sidang. Banyak sekali orang bilang kalau skripsi itu susah. Tapi, ternyata nggak selalu kok. Skripsi bisa terasa mudah, tentu saja kalau kita paham dan mau bekerja keras untuknya. Daripada kepanjangan basa-basi, yuk simak tips-trik saya berikut ini. Ohya, anyway saya berasal dari jurusan biologi, jadi tips-trik berikut ini lebih cocok bagi kamu yang berasal dari jurusan yang sejenis. Kalaupun enggak, insyaAllah bisa diterapkan sedikit-sedikit.

1.      Ikut proyek dosen atau punya kelompok penelitian, Why not?

Kebanyakan penelitian di biologi, bisa dibilang memerlukan biaya yang besar, semisal bidang kultur jaringan, mikrobiologi, zoologi, dan lain sebagainya. Mulai dari beli alat lab, bahan kimia, hewan coba, strain mikroba, dan uji-uji laboratorium. Selain itu, waktu pengerjaaan penelitian yang seperti itu bisa dibilang cukup lama. Oleh karena itu. Nggak ada salahnya kalau kamu sharing topic penelitian dengan teman-temanmu yang seangkatan. Lebih enak lagi, kalau kamu berkesempatan ikut proyek penelitian dosen, ini biasanya disebut dengan penelitian payung. Dosen biasanya punya proyek penelitian sesuai bidangnya yang didanai pemerintah dan mereka diwajibkan menggandeng mahasiswa untuk membantunya. Umumnya topic penelitian nanti akan dipecah-pecah menjadi judul-judul skripsi yang akan kamu dan teman-teman sekelompokmu garap. Ada banyak keuntungan lho kalau kamu ikut proyek dosen, diantaranya yaitu kamu nggak perlu ribet mikirin judul, kamu bisa meneliti tanpa mengeluarkan uang seperserpun, skripsimu bisa cepet kelar (jika proyek ini dimulai lebih awal pada semester 6 atau 7), kamu punya teman-teman seperjuangan dalam menyelesaikan topic skripsi yang hampir sama, dan lain sebagainya. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti apakah topic yang ditawarkan dosen sesuai dengan minatmu atau apakah kamu yakin dirimu mampu menyelesaikan skripsi dengan proyek itu. Sebab, ada juga kasus dimana mahasiswa melarikan diri karena penelitian yang diambilnya terlalu susah. Jangan sampai, ya!. However, ikut penelitian dosen bukanlah satu-satunya cara. Kalau kamu punya uang berlebih plus ingin mengejar minatmu di suatu bidang dengan mengadakan penelitian sendiri, it’s ok!, Kalau kamu ingin mengadakan penelitian sendiri dengan topic yang mudah dan kamu yakin bisa menyelesaikannya, itu juga baik. Yang penting dalam dunia skripsi adalah kamu yakin kamu bisa menyelesaikan apa yang kamu pilih dan mulai. 
2.      Membaca-Kerangka konsep-Menulis

Ini klise memang, tapi benar. Bagaimana kamu bisa menulis panjang lebar kalau kamu tidak begitu paham apa maksud dan tujuan penelitian yang kamu lakukan? Nah, biar kamu nggak bingung dan kebanyakan revisi nanti, saya sarankan untuk baca-baca jurnal terlebih dahulu. Setelah itu, cobalah buat kerangka konsep. Jujur, saya bersyukur sekali sempat disarankan membuat kerangka konsep sebelum menulis skripsi oleh salah satu dosen. Isi kerangka konsep adalah bagan-bagan yang menghubungkan sebab-akibat-cara solusi serta poin-poin penting dalam penelitian yang kamu lakukan hingga membentuk suatu “cerita” yang utuh dan jelas. Kerangka konsep ini, meskipun buatnya susah, itu akan membuat tulisanmu (dari latar belakang hingga akhir) akan sangat runtut dan detail. Dan tulisan yang seperti ini, sungguh akan sangat amat memudahkan kamu dalam menjawab pertanyaan dari dosen yang bertubi-tubi ketika seminar proposal maupun sidang skripsi. Berat? Susah carinya? Banyak? Memang! Well, siapa bilang skripsi semudah itu? Kalau tidak mau susah di belakang, ya “susahin” dirimu di depan.

3.      Jangan takut sama bahasa inggris

Ada beberapa mahasiswa yang mengerjakan skripsi, tapi menghindari mencari referensi dalam bahasa inggris. Padahal, menurut pengalaman saya, banyak sekali referensi yang tidak saya temui dalam bahasa Indonesia, tetapi sangat mudah ditemui jika saya mencarinya dalam bahasa inggris. Awalnya, memang susah membiasakan diri membaca jurnal berbahasa inggris. Tetapi, kalau kamu sudah memulainya, membaca 3-4 jurnal, insyaAllah kamu akan terbiasa . Hitung-hitung belajar bahasa inggris dong, katanya generasi milenial? Nah, dengan begini, akan kecil kemungkinan kamu akan berhenti ngerjain skripsi gara-gara nggak nemu referensi di jurnal bahasa Indonesia.

4.      Kerjakan di waktu dan tempat yang pas

Pemilihan waktu dan tempat untuk mengerjakan skripsi ternyata juga berpengaruh pada konsentrasi kita. Tentunya jika waktu dan tempat tersebut bisa membuat kita rileks dan focus, skripsi kita akan cepat kelar. Oleh karena itu, kenali dirimu sendiri. Misal, kamu tipe orang yang nggak bisa ngerjain di tempat yang rame, maka kamu bisa megerjakannya sendirian di perpus atau kamar kos sendirian. Kalau kamu tipe sebaliknya, kalau bisa mengerjakannya di gazebo kampus atau kafe bareng teman-temanmu. Kalau kamu sudah menemukan waktu dan tempat yang pas, konsistenlah. InsyaAllah skripsimu cepet kelar.

5.      Jatuh cintalah pada skripsi

Ini agak susah sih. Tapi yang saya maksud adalah orang yang jatuh cinta biasanya sering mengingat orang yang dicintainya. Nah, kalau kamu cinta sama skripsi, kamu bakal ingat terus sama skripsi, dan bawaannya pengen ngerjain skripsi terus wkwk. Jatuh cintalah pada skripsi karena kamu cinta kedua orang tuamu yang menginginkanmu cepat mengenakan toga. Jatuh cintalah pada skripsi karena kamu rindu segera mengejar cita-citamu setelah lulus nanti. Jatuh cintalah pada skripsi karena kamu mencintai dirimu sendiri dan tak akan membiarkanya menjadi mahasiswa tidak bertanggung jawab dan mengecewakan orang tua. Jatuh cintalah pada skripsi karena kamu jatuh cinta sama Dia pemilik segala ilmu.


6.      Rajin ketemu dosen

      Kalau yang ini udah jelas sih. Makin sering kamu konsul skripsi, makin cepat kamu sidang. Biasanya dosen akan melihat keaktifan kamu dalam konsul skripsi. Kalau kamu dilihatnya aktif dan semangat menyelesaikan skripsi, kamu bisa cepet di-acc untuk segera sidang. Percaya deh, dosen juga nggak mau mahasiswanya nggak lulus-lulus, apalagi yang rajin konsul kayak kamu.

7.      Punya Timeline dan Target

Ini penting banget. Punya to-do-list dan target kapan kamu sidang akan sangat membantu kamu dalam mengambil langkah yang tepat juga akan mencegah kamu malas-malasan ngurusin skripsi karena kamu kira waktu kamu masih banyak. Beruntung bagi kamu yang tipe orang well-prepared, tapi buat kamu yang enggak, nggak ada salahnya dicoba.

8.      BERIBADAH DAN BERDOA

Dalam dunia perskripsian, akan banyak sekali hal tak terduga yang terjadi, sebagaimana hidup. Hal yang semula kamu pikir aman dan baik-baik saja, bisa saja menjadi sebuah masalah besar di depan. Hal yang semula kamu kira akan kacau dan amburadul, pun bisa akhirnya baik-baik saja di depan. Akan banyak faktor X yang mempengaruhi dan tentunya itu nggak terlepas dari “tangan tuhan”. Oleh karena itu, beribadah dan berdoa dengan istiqomah adalah kuncinya. Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka bagi hambaNya yang bertakwa. Allah akan memudahkan mereka yang memudahkan urusan orang lain. Allah akan memberikan apa yang kita minta, jika kita melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Dan semoga kamu selalu dimudahkan olehNya dalam menyelesaikan skripsimu itu.

9.      Kepoin skripsi kamu sebelum maju sidang

Kamu netizen kepo? Kekepoan kamu kini bisa lebih berfaedah kalau kamu menerapkannya pada skripsi kamu. Pada saat sidang, dosen-dosen penguji biasanya akan jadi sangat kepo sama kamu. Dari mulai mekanisme kerja penelitian kamu hingga kamu udah punya pacar atau belum, bisa ditanyain tuh sama dosen. Kamu takut? Makanya kamu harus lebih kepo dari dosen. Kamu yang tipe orang overthink atau sering kepoin orang lain, bisa menerapkan kekepoan kamu dalam skripsi kamu. Kamu bisa mengira-ngira kira-kira apa saja pertanyaan yang akan ditanyakan dosen penguji saat ujian nanti. Lalu, kamu bisa cari deh jawabannya dan catat!. Ini bener-bener membantu waktu sidang skripsi, sih menurut saya.

10.  Skripsi bukan balapan lari

Layaknya hidup, skripsi bukanlah lomba lari. Tiap orang punya timingnya masing-masing. Kamu bener-bener nggak berhak mengjudge mahasiswa yang sidang duluan itu lebih pinter dan sebaliknya. Sebab, skripsi itu bener-bener punya banyak faktor yang mempengaruhi. Mulai dari tingkat kesulitan dan durasi penelitian, dosen pembimbing dan sulit atau mudah diajak kompromi, hingga banyak hal lain yang akan sangat bermacam-macam yang bahkan nggak kamu kira. Sebagaimana hidup, jangan banding-bandingkan progress skripsimu dengan teman-temanmu. Selama kamu konsisten ngerjain skripsi dengan baik, percaya deh suatu saat kamu akan sampai di garis finish. Kamu juga akan sidang, yudisium, dan wisuda.

Akhirnya, sampai sudah diujung tulisan. Saya tidak menyangka kalau tips yang saya bagikan sudah berjumlah 10. Sebanyak itu kah untuk menyelesaikan skripsi? Mungkin aslinya lebih banyak lagi. Tapi setidaknya itu membuktikan bahwa skripsi bukanlah pekerjaan yang main-main. Dan kamu yang mengerjakan skripsi adalah istimewa. Jangan patah semangat! Semoga apa yang saya sampaikan dapat memberi manfaat bagi kamu-kamu pejuang skripsi. Semoga kamu selalu dimudahkan, ya!




Hon Nurizza

Komentar