Tentang Praktikum-Praktikum Kece: Bakteriologi dan Mikrobiologi Terapan





            Hai readers. Alhamdulillah nih masih diberi kesempatan untuk berbagi lewat tulisan. Kali ini saya akan membagikan sedikit ulasan mengenai mata kuliah paling kece kedua setelah biologi molekuler dkk di jurusan saya. Hmmm, lebih tepatnya praktikumnya sih. Kalau boleh jujur, praktikum itu kadang nyebelin sih. Apalagi kalau yang menuntut tulis tangan berlembar-lembar sampai jari keriting plus menyita waktu tidur atau waktu weekend. Tapi, beda lagi ceritanya, kalau praktikum ini tentang sesuatu yang kamu suka. Nah, meskipun masa perkuliahan sudah usai (dan saya udah mau lulus juga), saya akan mengulas sedikit mengenai dua praktikum terkece di jurusan saya (lagi-lagi setelah biologi molekuler). Ya, itung-itung bisa nambah wawasan kamu, atau nanti deh buat saya baca-baca kalau udah beneran lulus dan lagi kangen sama masa perkuliahan sarjana.

            Praktikum Bakteriologi dan praktikum mikrobiologi terapan keduanya berbasis mikroba. Kita bakalan banyak-banyak berurusan bareng bakteri, kapang, dan yeast. Praktikum bakteriologi lebih membahas mengenai isolasi, karakterisasi, deteksi, dan uji dari mikroba-mikroba tersebut. Kita bakal belajar caranya mengisolasi bakteri dari tanah, kotoran sapi, air laut, air mineral kemasan, bintil akar, dan lain sebagainya deh. Terus, sampel-sampel tersebut disuspensikan dengan akuades, ditunggu mengendap, dan ditanam pada media pertumbuhan dengan metode pour plate. Selanjutnya, capet diinkubasi selama beberapa hari pada suhu ruang dan voila!, akan banyak koloni cantik yang muncul huehuehue. Hmm.. seriusan nih ya, ketika kita nyetreak (nye-streak red: salah satu metode inokulasi bakteri) ke media agar dengan ose yang udah ada bakterinya dan setelah beberapa hari bakterinya tumbuh tuh, rasanya seneng bangeet wkwk (maaf lebay hehe). Nah, selain isolasi, kita juga diajari buat uji bakteri yang udah kita dapet tersebut, misal, uji IMVIC, uji bakteri fecal, uji bakteri penghasil nitrogen, uji sensitifitas pakai antibiotik, uji bakteri patogen, dan masih banyak lagi. Dalam praktikum ini, kita bakal akrab banget sama Escherichia coli, Salmonella sp., Bacillus subtilis, Clostridium, Staphylococcus aureus, Streptococcus sp., dan Lactobacillus sp., Adapun manfaat praktikum ini di kehidupan nyata sudah tidak dapat diganggugugat lagi, khususnya pada bidang medis dan industri. Isolasi strain bakteri baru, misal penghasil enzim sangat diperlukan di dunia industri. Begitu pula dengan karakterisasi dan uji-uji fisiologi yang penting untuk mendeteksi patogen yang terdapat pada sampel dari bagian tubuh pasien. Menurut saya, meskipun agak ribet (karena harus nunggu beberapa hari buat menumbuhkan koloni), praktikum bakteriologi itu keren banget!

            Lain dengan praktikum bakteriologi, praktikum mikrobiologi terapan lebih berfokus pada dihasilkannya produk dari metabolisme mikroba tersebut. Kata kunci dari praktikum ini adalah fermentasi. Kalau kamu pernah bertanya-tanya gimana sih cara bikin enzim, asam amino, antibiotik, etanol, zat warna, kompos, sampai bioplastik dan gum xanthan, kamu bisa dapetin cara bikin sekaligus cara analisanya dari praktikum ini. Praktikum ini bisa dibilang merupakan replika dari industri bioteknologi di pabrik-pabrik berbasis fermentasi. Praktikum ini cukup unik loh. Pada tahap awal, inokulasi bakteri bisa dilakukan hanya dalam waktu singkat, yaitu dengan mencampurkan suspensi bakteri ke dalam media cair yang  sesuai dengan jenis, kemudian bisa dihomogenkan atau tidak (tergantung prosedur) dan diinkubasi selama 3-7 hari. Setelah itu, baru dilakukan analisa produk yang dihasilkan dengan cara kerja yang bisa dibilang ribet dan memakan waktu cukup lama (maklum antri dan peralatan terbatas, dan ini sih yang terkadang bikin males hehe). Dalam praktikum ini, kita bakal akrab banget sama Saccharomyces cereviceae, Zymomonas mobilis, Rhizopus sp., Aspergillus sp., Xanthomonas campestris, Bacillus sp., Lactobacillus sp., dan masih banyak lagi. Lewat praktikum ini, kamu-kamu bakal menyadari betapa jeniusnya dan bermanfaatnya mereka bagi kita (red: mikroba), meskipun mereka ini nggak kelihatan dan keberadaanya seringkali diabaikan. Menurut kesimpulan saya, meski ribet banget, praktikum ini keren banget!

            Sekian apa yang bisa saya bagikan kali ini. Dalam hidup, kita sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, apa yang terjadi setelah lulus. Dan sebaik-baik yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan bekal sebaik mungkin. Mungkin saja jalan kita nanti akan sangat mudah atau susah. Tapi apapun itu, asal kamu sudah tahu apa yang kamu mau, setidaknya kamu sudah melangkah sebanyak satu. Sisanya, ayo terus maju dan yakin suatu saat pasti ada giliranmu untuk sampai di tempat yang kamu tuju. 

            Saya sedang bahagia dan bersyukur karena kesempatan yang Dia berikan kepada saya untuk mempelajari beberapa ilmu-ilmu keren di bangku perkulihan S1 ini. Bagaimana dengan kamu? Aku harap kamu juga!



Hon Nurizza

Komentar