Tentang Pantai Gemah dan Kebun Coklat



Hola readers, musim libur lebaran ini enaknya pergi kemana ya? Yap, lebaran pasti identik dengan liburan. Gimana enggak? Momen lebaran biasanya menjadi tempat keluarga besar kembali berkumpul dan pulang ke rumah meninggalkan kota besar masing-masing. Pun, yang biasanya bekerja, sekolah, dan kuliah sedang free alias libur. Nggak asik dong ya kalau cuma di rumah. Dari berbagai tempat wisata yang ada di muka bumi, kali ini saya akan mereview dua tempat wisata yang bertempat di Tulungagung dan Blitar. Yuk simak!


            Tempat yang pertama adalah Pantai Gemah, Tulungagung. Lebih tepatnya, pantai ini terletak di Desa Keboireng Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jatim. Untuk menuju pantai ini, kamu bisa melewati jalur lintas selatan yang kondisi jalannya mulus dan bagus banget. Selain itu, sepanjang perjalanan ke sini, kamu bakal disuguhi dengan pemandangan perbukitan dan hutan yang super indah dan mempesona. Oh iya, pantai ini terletak sekompleks dengan pantai-pantai terkenal lain seperti Pantai Prigi, Pantai Popoh, dan Pantai Klatak. Buat kamu yang suka banget sama pantai, bisa lah ya menjelajahi mereka satu per satu. 

            Meskipun tergolong baru,  Pantai Gemah sudah memiliki fasilitas yang terbilang memadai. Yang pertama adalah lahan parkir yang luas. Apalagi kalau untuk mobil pribadi atau elf yang bisa diparkir di tempat rindang (di bawah pohon cemara) yang luas dan dekat pantai. Yang kedua, kamu bisa banget menikmati keindahan pantai berpasir cokelat ini dengan muter-muter naik ATV yang disewa (ps: tarif 50 ribu per 30 menit pada Juni 2018, musim lebaran), cobain flying fox, main layangan, naik perahu motor, cobain banana boat, atau hanya sekadar berfoto-foto sambil duduk-duduk piknik. Kalau kamu lapar dan haus, jangan khawatir, sebab di sekitar area pantai ada banyak kedai ikan bakar, ikan asap, es kelapa muda, sampai pedagang makanan kecil, seperti pentol, bakpau, hingga es krim. Kebanyakan pengunjung pantai ini kala itu adalah keluarga besar yang datang berombongan, bahkan sampai ada yang rame-rame naik ompreng. Selepas disana, mereka menggelar tikar, mengeluarkan makanan yang dibawanya dari rumah, lalu mengobrol dan makan santai sambil menikmati indahnya pantai ini. Oh ya, selain cukup bersih, pantai ini juga punya cukup banyak spot untuk sekadar duduk-duduk. Ketersediaan tempat sampah dan kamar kecil sudah tidak menjadi masalah. Begitulah, julukan pantai yang hangat dan sederhana rasanya patut disematkan pada pantai ini. Yang ketiga adalah pantai yang tidak panas. Jujur, saya tergolong orang yang tidak begitu menyukai pantai, sebab biasanya cuaca di pantai sangat terik dan membuat gampang berkeringat. Akan tetapi, pantai ini ternyata berbeda loh. Entah karena kebetulan ketika saya ke sana cuaca lagi mendung atau bagaimana, kala itu Pantai Gemah cenderung sejuk dan angin bertiup lumayan kencang. Ah, andai semua pantai seperti itu. Cuaca seperti itu mendukung sekali untuk duduk-duduk bengong sambil merenung menatap laut hihi. Sekedar saran, meski kamu sangat menikmati berlibur di pantai ini, jangan sampai teledor akan barang berharga kamu ya. Pastikan handphone, dompet, dan kunci motor/mobil diletakkan di tempat yang aman. Sebab kalau musim liburan, sering banget ada pemberitahuan barang hilang atau barang yang ditemukan.


            Tempat kedua adalah Kampung Cokelat Blitar. Lebih tepatnya, kampung ini terletak di Desa Plosorejo, Kademangan, Blitar, Jatim. Ketika kalian memasuki area wisata edukasi kampong cokelat, kalian bakal disambut dengan lobi yang arsitekturnya elegan, berwarna coklat, dan penuh dengan tulisan-tulisan di dindingnya mengenai sejarah cokelat. Tarif tiket masuk tergolong murah banget, yaitu lima ribu untuk semua umur (red: Juni 2018). Tidak seperti bayangan kalian tentang “kampung”, tempat ini sebenarnya merupakan sebuah bangunan yang sangat luas. Kamu yang nggak suka panas, nggak usah takut bakal kepanasan heuheue. Ada beberapa spot menarik di kampung cokelat ini. Yang pertama adalah galeri oleh-oleh. Spot itu merupakan surga bagi kamu pecinta cokelat dan pengen banget beli segala olahan cokelat buat oleh-oleh atau buat dimakan sendiri. Tentunya, rasa cokelat yang dijual disini nggak diragukan lagi, sebab tergolong homemade. Spot kedua adalah kolam terapi ikan. Kamu cuma akan dibandrol lima ribu untuk bisa menikmati digigiti ikan di kaki kamu sampai sepuas kamu lho, hihi. Spot ketiga adalah kantin masakan jawa prasmananyang super luas dan harga yang terbilang terjangkau. Masalah tepat duduk untuk makan atau sekadar melepas lelah, jangan khawatir! Sebab, kampung cokelat punya ribuan kursi atau tempat lesehan yang diletakkan di bawah pohon-pohon kakao, seru kan?. Ada juga live music yang siap menemani kamu bersantap siang di tempat ini. Spot ketiga adalah semacam food court yang dilengkapi wahana permainan anak. Kalau kamu punya adik atau keponakan yang masih kecil, bisa tuh seneng-seneng disana main mobil-mobilan sampai naih perahu ban. Kalau kamu pengen makan camilan lain selain cokelat, di food court juga tersedia camilan seperti crepes, takoyaki, hingga cenil. The last but not least, disini banyak toilet dan gratis wkwkwk, sungguh pengertian sekali, kan?. 

            Sekian yang bisa saya bagikan mengenai pantai sederhana yang tidak panas dan kampung yang ramah dan pengertian ini. Semoga ada diantara kamu-kamu yang berminat untuk kesana dan merasakan pengalaman yang sama. Pergi ke suatu tempat yang baru akan selalu menyenangkan. Begitu pula dengan hidup. :) See you on the next post :)


Hon Nurizza

Komentar