Dear, Dunia

Dear, dunia
Perkenalkan, aku adalah satu dari ratusan juta penduduk asal langit yang dikirimNya padamu
Aku memang tidak ingat, tapi Aku pernah disumpah untuk selalu taat pada Tuhanku sebelum aku datang padamu
Dua puluh tahun lebih aku tinggal disini
Dan ini adalah kali pertama aku memutuskan untuk menulis surat untukmu

Dear, dunia
Aku ingin bilang kalau aku lelah
Sungguh lelah mengejar dirimu
Hingga suatu hari, aku menemukan diriku tersungkur sendirian di sudut bumi yang gelap dan sunyi
Tanpa seorangpun merengkuh dan aku harus mengenakan topeng tersenyum kemanapun aku pergi

Dear, dunia
Mengejarmu dengan berlari kencang akan sangat percuma, karena kau selalu berlari lebih cepat dariku
Menggengammu dengan erat juga sia-sia, karena kau hanya akan menyakiti kedua tanganku
Memelukmu kuat-kuat pun tak berhasil, karena ternyata kau berada di luar kendaliku
Dear, dunia
Itu memang karena kau diciptakan bukan untuk dikejar, digenggam, dan dipeluk

Dear, dunia
Jangan biarkan aku merugi sendiri
Karena sebagian besar waktuku, kuhabiskan dalam kesenangan yang kosong
Karena sebagian besar resahku, adalah karena angan yang belum tergenapi
Karena sebagian besar sedihku, adalah karena hal yang bukan takdirku
Karena sebagian besar usahaku, adalah bukan karena akhiratku
Sungguh, jangan biarkan aku menyesal sendiri suatu hari nanti

Dear dunia,
Aku ingin sejenak berhenti
Merasakan cukup atas segala yang kumiliki
Tersenyum diatas segala hal yang tidak berjalan sempurna
Berterima kasih atas duka yang dikirimkanNya untuk menguatkanku
Juga berdiri mempersiapkan kaki dan hati, agar kuat menopang diri menuju perjalanan berikutnya

Dear, dunia
Lenyaplah kau dari hati
Biar aku tidak hidup sembarangan lagi
Biar aku tak melangkah serampangan lagi
Biar aku menemukan jalan yang Dia ridhai
Biar aku bisa tenang mengumpulkan bekal yang cukup untuk kembali suatu saat nanti





Hon Nurizza

Komentar