Tentang orang-orang itu
yang meskipun dia punya seribu teman, mereka memilih tetap mengingatku
yang tak lupa bertanya "kapan pulang" ketika bersua di dunia maya
yang ketika kita bersemua, deretan kata yang kita utarakan akan selalu tiada habisnya
aku masih mengingatnya, ketika kita kecil dulu
kaki-kaki lincah kita mengayuh sepeda, sangat jauh, tertawa riang,
berjalan-jalan di petak-petak sawah yang menghijau, licak lumpur membungkus kaki.
Tentang orang-orang itu
yang telah membuat cerita kelas dua bangku putih-abu-ku menjadi sangat indah
ketika aku pertama kalinya berani menyusuri jalanan kota seorang diri,
demi tertawa bersama kalian,
tentang cerita-cerita kalian yang dulu menggantung di langit-langit asramaku yang sepi,
tentang betapa seru kisah sehari-semalaman yang kita habiskan di tempat yang indah itu
tentang tangisan di bawah pohon talok
tentang pangeran-pangeran tampan kalian yang selalu kalian kisahkan kepadaku
aku mendapatkan satu hal...
bahwa persahabatan bukan hanya tentang bersenang-senang, tetapi juga duka dan ketulusan
tentang orang-orang itu
yang meskipun aku sangat berbeda dengan kalian
akan selalu menyenangkan rasanya menghabiskan waktu bersama kalian
kalian memiliki cara unik untuk bahagia
waktu bersama ini, mungkin tidak lama lagi
maka apa salahnya aku memilih menikmatinya dengan cara kalian?
tentang berkeliling di tempat-tempat impianku
tentang betapa bahagiannya awal tahun lalu
tentang kesepian yang teredam di tanah yang jauh dari rumah
Orang-orang itu
tentang orang-orang itu
waktu telah berlalu dan akan selalu berlalu
waktu telah membiarkan kita melukiskan cerita,
tetapi waktu pulalah yang akan membekukannya, membiarkannya tertinggal usang
di salah satu sudut ingatan... terlupa...
maka meski orang-orang itu suatu saat akan tidak ingat lagi
sudah menemukan sesuatu yang lebih seru...
biarlah waktu tetap berjalan...
karena arti tidak akan berubah
bahwa orang-orang itu tetap istimewa
spesial sepanjang masa
Hon Nurizza
yang meskipun dia punya seribu teman, mereka memilih tetap mengingatku
yang tak lupa bertanya "kapan pulang" ketika bersua di dunia maya
yang ketika kita bersemua, deretan kata yang kita utarakan akan selalu tiada habisnya
aku masih mengingatnya, ketika kita kecil dulu
kaki-kaki lincah kita mengayuh sepeda, sangat jauh, tertawa riang,
berjalan-jalan di petak-petak sawah yang menghijau, licak lumpur membungkus kaki.
Tentang orang-orang itu
yang telah membuat cerita kelas dua bangku putih-abu-ku menjadi sangat indah
ketika aku pertama kalinya berani menyusuri jalanan kota seorang diri,
demi tertawa bersama kalian,
tentang cerita-cerita kalian yang dulu menggantung di langit-langit asramaku yang sepi,
tentang betapa seru kisah sehari-semalaman yang kita habiskan di tempat yang indah itu
tentang tangisan di bawah pohon talok
tentang pangeran-pangeran tampan kalian yang selalu kalian kisahkan kepadaku
aku mendapatkan satu hal...
bahwa persahabatan bukan hanya tentang bersenang-senang, tetapi juga duka dan ketulusan
tentang orang-orang itu
yang meskipun aku sangat berbeda dengan kalian
akan selalu menyenangkan rasanya menghabiskan waktu bersama kalian
kalian memiliki cara unik untuk bahagia
waktu bersama ini, mungkin tidak lama lagi
maka apa salahnya aku memilih menikmatinya dengan cara kalian?
tentang berkeliling di tempat-tempat impianku
tentang betapa bahagiannya awal tahun lalu
tentang kesepian yang teredam di tanah yang jauh dari rumah
Orang-orang itu
tentang orang-orang itu
waktu telah berlalu dan akan selalu berlalu
waktu telah membiarkan kita melukiskan cerita,
tetapi waktu pulalah yang akan membekukannya, membiarkannya tertinggal usang
di salah satu sudut ingatan... terlupa...
maka meski orang-orang itu suatu saat akan tidak ingat lagi
sudah menemukan sesuatu yang lebih seru...
biarlah waktu tetap berjalan...
karena arti tidak akan berubah
bahwa orang-orang itu tetap istimewa
spesial sepanjang masa
Hon Nurizza
Komentar
Posting Komentar